PART #1 KISAH DIETKU MENUJU WISUDA

Kehilangan bukan suatu hal yang menyenangkan atau didamba bahkan dirindukan oleh setiap manusia, kecuali kehilangan momen buruk bersama kecengan atau pacar yang akhinya menikah dan meninggalkan luka. *lol. Namun, hal ini pun tak bisa dihindari, terutama oleh penulis malang yang harus kehilangan sebagian teman hidupnya dalam rangkaian acara “Diet menuju wisuda”.
Kejadian itu sangat tak terduga, terlebih lagi perencanaan pencurian tersebut sudah dilakukan oleh professional sepertinya. Bagaimana tidak, tas olahraga ku yang begitu besar bisa ditukar dengan mudahnya oleh ransel hitam tak dikenal, namun aku pun tak kunjung menyadari. Lucunya, hal ini terjadi ketika aku sedang jogging seorang diri di lapangan saparua. Tetap dalam agenda, “diet menuju wisuda”.
Siang itu begitu terik, ku putuskan untuk melaksanakan jadwal rutin berlari santai untuk sedikit memindahkan lokasi lemak dalam tubuh yang sudah berlebih. Ingin rasanya bongkar pasang lemak, ketika setelah berlari ku lepaskan seluruh lemak dala tubuh dan bersisakan sedikit daging yang manis dan ringan.
Hati sudah mulai tak karuan ketika si biru kesayangan ku arahkan menuju saparua. Dalam hati berkata, apakah aku memilih saparua atau seperti biasa di sabuga? Aku dihadapkan pada dua pilihan yang begitu pelik dan pedih, ketika memilih tempat dan diharuskan memutuskan segera. Dua lapangan ini menjadi pilihan yang sulit, ketika keduanya sama-sama mempesona dan pasti akan memanjakan mata.
Namun,  waktu sudah menunjukan pukul 15.30, sedangkan aku  diharuskan survey untuk baksos korban kebakaran  sadakeling bersama adik-adik panti dan seluruh relawan keesokan harinya. Terutama, salah satu sahabatku yang tak kalah besarnya, harris, sudah menanti untuk survey bersama. Jika aku telat sedikit saja, bisa-bisa aku tak dapat jatah makan gratis darinya.
Akhirnya, dalam kegamangan memiliki destinasi tempat, saparua menjadi pilihan. Selain lokasinya dekat karena aku kuliah di lengkong besar, aku pun belum pernah mencoba lari disana. Dan akhirnya, taraaa. 10 menit kemudian, di biru kesayangan sudah terparkir indah di depan lapangan basket saparua.
Dimanakah ruangan sepetak untuk berganti kostum?
Raga berukuran 1,59 meter ini hanya berdiri terpatung di depan lapangan, sekedar mencari ruangan ganti yang tak terlihat sepanjang mata ini memandang.  Ku sipitkan sedikit kedua mataku yang tambah tenggelam karena teriknya matahari, tak kunjung kutemukan disekeliling. Alhasil kutemukan modus lain dengan membeli sebotol air mineral kepada pedagang di samping lapangan, dan kutanyakan letak kamar mandi. Diarahkannya lah telunjuk kearah pojokan tepat aku berdiri tadi. Rupanya, kamar mandi yang dimaksud tak ada lambang atau deksripsi, tak berlampu dan sedikit berbau.
Huft, tak apalah pikirku, demi perjuangan menuju wisuda, tetap ku tempuh. Tak hanya itu, ku arahkan kembali kepada sekeliling, dimanakah ku letakan seluruh barang-barangku ini? Tak kutemukan sejengkal pun satu ruangan atau pojokan tempat menyimpan barang. Hampir ku akhiri semua perjuangan, namun kuurungkan setelah ku bertemu pedagang kaki lima yang akan mengambil air di toilet. Menurutnya, disini memang tak ada tempat penitipan barang, orang-orang akan menyimpan di pinggir lapangan saja, dan itu lumrah.
Baiklah, ku simpan seluruh barangku didalam selempang besar olahraga, didalamnya ku masukan juga ransel kuliahku beserta seluruh isinya, termasuk kemeja dan sepatu. Aku pun mulai berlari.
Hingga pada putaran ke 3
Sengaja tak ku tinggalkan mobile kesayangan dalam tas, memang sudah niat akan kuabadikan momen terindah selama perjalanan diet ini ke akun path dan instagram pribadi. Tak ada hal mencurigakan pada awalnya, tasku tetap berada di posisi semula. Tetap terutup oleh jaket hitam kesayangan milikku.
Putaran kedua, masih ku lirikan mata kearah tas tercinta, terucap dalam hati, tuhan yang akan menjaga barang ini. Ku sempatkan untuk memotret sepatuku dengan latar belakang track jogging, agar seperti anak kekinian, dan aku pasang caption “putaran ke 2”.
Nafasku terpenggal, keringat bercucuran dan aku lirikan ke arah jam tangan, rupanya sudah jam 16.30. sudah waktunya aku pergi untuk segera melakukan survey bersama sahabat gembulku.
Jalanku agak sedikit santai, karena terpenggal lelah. Mataku memang agak kabur untuk melihat objek dari kejauhan, kudekati tasku, masih ada jaketku diatasnya, sedikit membuang nafas, aman sepertinya.
Mata setengah sipitku sedikit terbelalak setelah dalam jarak 5 langkah dari tas, kusadari sepertinya itu bukan selempang olahragaku. Ku sibak jaket kesayangan, astaga! Rupanya benar, itu bukan selempangku, bukan samasekali. Bentuknya saja sudah ransel, sedangkan punyaku selempang besar. Ku tampar pipi, ku cubit dahi hingga ku lari keatas dan kebawah tangga, rupanya kenyataan tak berubah. Tasku benar-benar hilang.
Kalau kalian bertanya apakah aku menangis, sejujurnya tidak. Hanya meneteskan air mata atas R.I.P nya bonjour (aku juga distributor bonjour loh trisikanvas.wordpresss.com ) dan kawan-kawannya. Segera ku hubungi sahabatku, kukabari bahwa seluruh barangku hilang. Termasuk kunci motor, stnk, sim dan seluruh keluarganya.
Segera ku hubungi satpam untuk segera mengamankan motor, karena ku khawatir pencurinya akan membawa pergi si biru kesayangan, pasalnya dia punya stnk dan kuncinya, 5 menit lalai, Aku bisa kehilangan semuanya.
Begitulah kronologi diet membawa luka, ketika ku harus kehilangan sebagian dari teman hidup yang kian menemani sepanjang perjalanan hari. Mulai dari tas kesayangan, kemeja tercinta, sepatu nyaman, termasuk surat-surat berharga. Pencuri itu sudah cukup baik untuk meninggalkan ransel bututnya sebagai pengganti selama tasku belum terbeli kembali. Tentunya dengan handuk besarnya, apabila aku akan mandi selepas lari. Sekian
Kan ku ceritakan nanti kisah menarik mengenai perjalanan menemukan pengganti atas teman hidup yang hilang selama ini, tentunya dengen beberapa lelucon aneh yang tak pernah kutemui sebelumnya. Karena ini pertama kali, semoga yang terakhir. sekian
Ipah, Goresan dalam petang.
Dalam kisah diet menuju wisuda.
Dituliskan dalam meja hitam di depan kantin kampus, pukul 15.23 sore ini.
Terimakasih.
Follow akun twitterku di @khalifah_ipah atau line : ipahrosipah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 lokasi cetak kain (sublimasi) dan lokasi hits beli kain polyester di Bandung. Cocok untuk pengusaha produk custom

Enam Rekomendasi Wedding Souvenir dengan harga 10-ribuan!

Manusia pertama di bumi dan Kehebatannya