Diketawai mama, Soal tanggal 20


Motor beat biruku melaju kencang dijalanan wartawan, buah batu bandung. kecepatan 60km/jam, membuat angin menerpa bajuku dan ibuku sedikit beterbangan, untung saja longgar dan tidak terbang. janjiku hari ini memang menjadi "supir ojeg" mama untuk pergi bekerja dan bepergian kemanapun berada. setidaknya daripagi sampai jam 2 siang.

dalam perjalanan, kami berbincang, tertawa kecil untuk sebuah tanggal. tidak sedikit memang tertawanya, cukup banyak, apalagi mamah dengan suara kerasnya. menertawai rencana-rencanaku ketika gajian tiba. maklum, ini pertama kalinya aku bekerja profesional di perusahaan profit, jadi sedikit euforia menuju hari yang akan membuatku tambah berwana, gaji pertama.

"mah, aku mau beli printer, biar skripsi nanti gak usah pergi malem-malem ke DU,".

"mah, aku juga mau perpanjang stnk motor yah,"

"mah, nanti aku mau bikin tabungan lagi yah, biar aku tabung aja uang gajianya, eh tapi mau jalan, jalan, tapi di tabung aja deh,".

dan semua celotehan permintaan. kecuali soal makanan dan uang bensin, semenjak bekerja, mamah malah rajin memberikan aku uang bensin dan snack. pas gak kerja, malah gak pernah dikasih uang. aneh. memang, itu mama.

mama hanya mengomentari sedikit, berbicara dengan nada datar, awalnya.
"kapan memang mau belinya", Ujar mamah.

"nanti aja mah, kalo pas gajian"

"kapan gajiannya?"

"nanti tanggal 20 mah"

"tanggal 20nya berapa lama lagi?

"14 hari lagi mah,"

mulailah tawa lebar mamaku bergetar ria,
rasanya ibuku ingin segera terjun bebas dari motor ketika mendengar tannggal 20. sudah dua kali aku berbicara pada ibu soal tanggal 20. bagaimana tidak, aku gajian hanya ditanggal itu setiap bulan, itu artinya, hari baik untukku.

mamah tertawa terbahak-bahak mendengar hal itu, dirinya bilang, sering ingin menertawakan setiap aku mengucapkan berbagai keinginan dari semua kebutuhan dengan antusias dan selalu bilang, kapan belinya memang? nanti tanggal 20. mau beli ini mah, ini itu, tabung aja deh, tapi nanti tanggal 20. mah, mau potong rambut ah, tapi nanti deh, tanggal 20. sampai keseringan aku berbicara mengenai tanggal 20, ibuku membulati di kalender kami, tanggal 20. mungkin sudah ke dua puluh kalinya aku berceloteh untuk melakukan sebuah kebutuhanku di tanggal 20.

mukaku masam mendengar ketawa mamah yang cukup menggelegar, sampai helmnya yang terpasang tidak pas dikepalanya yang menggunakan hijab hampir terbang akibat gerakannya yang cukup berlebihan. untungnya, aku sudah kuat dan tahan untuk menahan beban motorku selama perjalanan.
kadang mamah ingin tertawa dan getir, setiap kamu begitu antusiasnya membicarakan mengenai tanggal 20 yang kamu agungkan, soalnya mamah gak punya tanggal gajian sih, mamah kan punya uangnya harian.

alisku mulai mengkerinyet tinggi meskipun gak bisa sebelah-sebelah, aku menggigit bibir sambil mengomel pada mama. 
"jadi mentang-mentang mama bukan karyawan, jadi mama bangga gitu?" sebalku
"iyalah, mama kan gak kayak kamu, nunggu selalu tanggal 20, mau apa-apa harus nunggu tanggal 20. tanggal 20 nya masih lama lagi, berapa hari lagi kata kamu? 14 hari yah? hahahahaha. tawa mama semakin melebar ditambah dengan rentang waktu yang cukup panjang penantian tanggal 20ku.

pah, lebih baik kamu usaha lagi, kalo nanti setelah kuliah, jadi pengusaha kan gak harus nunggu uang gajian yang cuman satu kali di setiap bulan. biar nanti ga usah getir liat kalender yang pengen cepet-cepet tanggal 20. sekian.

ini adalah obrolan kualitasku bersama mama yang jarang sekali terjalin akibat kesibukan masing-masing, meskipun jarang, aku merasakan sensasi dan memori panjang untuk melakukan obrolan gini.

Komentar

Unknown mengatakan…
target tanggal 20 nya meleset ya,,??he
tp semua terpenuhikan??
Unknown mengatakan…
target tanggal 20 nya meleset ya,,??he
tp semua terpenuhikan??

Postingan populer dari blog ini

4 lokasi cetak kain (sublimasi) dan lokasi hits beli kain polyester di Bandung. Cocok untuk pengusaha produk custom

Enam Rekomendasi Wedding Souvenir dengan harga 10-ribuan!

Manusia pertama di bumi dan Kehebatannya